PENYEBAB
KETUNARUNGUAN
Dibagi menjadi 3 yaitu prenatal,natal
dan post natal
Menurut Tybus (1985) mengemukakan
penyebab keunarunguan di amerika`
1.
Keturunan
2.
Campak Jerman dari pihak ibu
3.
Komplikasi saat kehamilan dan kelahiran
4.
Radang selaput otak
5.
Otitis media (radang pada bagian telinga
tengah)
Untuk lebih jelasnya factor penyebab
tuna tungu adalah:
1.
Factor dalam anak
ü Keturunan
(genetic),apabila orangtua anak tuna rungu semua dapat beresiko anaknya dapat
tertular dari orangtua nya. Akan tetapi belum ada kepastian berapa persen
ketunarunguan dapat disebabkan keturunan,
hanya perkiraan menurut Moores (1982) adalah 30-60 persen.
ü Ibu
hamil menderita campak Jerman (rubella) pada usia kandungan tiga bulan. Hardy
(1968) melaporkan 199 anak-anak yang ibunys terkena virus rubella jenjang tahun
1964-1965, 50% anaknya mengalami gangguan pada pendengaran
ü Ibu
saat hamil keracunan darah atau Toxaminia yang dapat mengakibatkan kerusakan
plasenta. Jika itu menyerang syaraf atau alat pendengaran akan mengambat
pendengaran
2.
Factor luar anak
ü Mengalami
infeksi saat diahirkan maupun kelahiran. Penyakit kelamin yang ditularkan
melalui terusan jika virusnya masih dalam keadaan aktif maka penyakit tersebut
dapat menyebabkan infeksi dan membuat kerusakan pada alat-alat atau syaraf
pendengaran.
ü Meningitis
atau radang selaput otak. Menurut Vermon (1968) sebanyak 1,8 %, Ries(1973)
melaporkan 4,9 %, sedangkan Trybus (1985) sebnyak 7,3 %. Data tersebut
menunjukan tingkat penyebab meningitis mempengaruhi ketunarunguan.
ü Otitis
media (radang telinga bagian tengah), penyakit ini menimbulkan nanah,mengumpul
dan mengganggu hantaran bunyi. Sering terjadi pada anak usia kanak-kanak
sebelum mencapai usia 6 tahun. Terjadi biasanya karena penyakit pernapasan yang
berat sehingga menimbulkan hilangnya pendengaran. Davis dan Flower mengatakan
bahwa nanah yang ada ditelinga bagian tengah lebih sering menjadi penyebab
hilangnya pendengaran daripada yang diturunkan oleh orangtuanya.
ü Penyakit
lain atau kecelakaan yang dapat mengakibatkan kerusakan alat-alat pendengaran
bagian tengah dan dalam
Somad Permanarian & Hernawati Tati
(1996). Ortopedagogik Anak Tunarungu,
Bandung: Dirjen Dikti, Depdikbud
blogmu bagus good job
BalasHapusudah bagus han ,,,,
BalasHapustapi kurang berwarna han ....
tulisan pada artikelnya rada kabur han terus kekecilan... jadi matanya cepet capek bacanya ..... hehehehehe
Tampilan blognya bagus, simple dan enak dilihat. artikelnya menambah wawasan mengenai anak tuna rungu
BalasHapus